BFI Finance Sebut Rasio Kinerjanya Tumbuh Positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menyebut rasio kunci kinerja perseroan berada di atas rata-rata industri multifinance dan lebih sehat ketimbang rasio industri perbankan.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan bahwa antara pertumbuhan asset berkualitas, profitabilitas, dan seluruh tingkat kesehatan terbilang sangat positif.

“NPL (Non Performing Loan) BFI hanya sekitar 1% versus bank sekitar 2,2%, industri multifinance juga di atas itu, dari sisi coverage terhadap NPL itu juga sangat bagus mencapai 4 kali,” ujarnya dalam Emiten Talks Banking & Finance Series, Jumat (14/7).


Sudjono mengungkapkan, dari sisi return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) perseroan keduanya juga tampak positif, di mana masing – masing sebesar 22,4% dan 10,8%. Sementara rata-rata industri sebesar 14,9% dan 5,8%.

“Biasanya suatu perusahaan yang ROE-nya bagus, ROA-nya jelek, karena pertumbuhan itu mengandalkan utang. Semakin tinggi ROE berbanding lurus dengan semakin besar leverage artinya menggunakan dana pihak ketiga (DPK),” ungkapnya.

Sudjono bilang, walaupun ROE perseroan cukup tinggi, di sisi lain ROA juga sangat tinggi. Menurutnya, rasio BFIN itu menjadi salah satu yang tertinggi di industri keuangan.

“Dan itu kalau kita bandingkan dengan perbankan di luar negeri pasti mereka shock, karena rata-rata mencapai return 3% susahnya minta ampun,” tandasnya.

Untuk diketahui, BFIN berhasil menumbuhkan laba sebesar 28,5% secara tahunan (yoy) di kuartal I 2023 menjadi Rp 508,8 miliar.

Sementara itu, aset BFIN tercatat tumbuh signifikan sebesar 46,48% yoy menjadi Rp 23,95 triliun per kuartal I-2023, dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp 16,35 triliun.

Dari sisi permodalan atau ekuitas BFIN juga terpantau mengalami kenaikan sebesar 18,54% yoy menjadi Rp 9,27 triliun di kuartal I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 7,82 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi