JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia berhasil mencatatkan kinerja yang cukup tinggi di paruh pertama tahun ini. Angka penyaluran kredit yang dicatatkan perseroan mengalami kenaikan setinggi 30% secara tahunan (year on year). Hingga bulan Juni 2017, BFI Finance mencatatkan nilai booking sebesar Rp 6,7 triliun. Sedangkan di periode yang sama di tahun kemarin, penyaluran kredit perseroan berada di angka Rp 5,2 triliun. Segmen pembiayaan mobil bekas masih jadi tulang punggung yang mendorong bisnis perseroan. Dimana 71% dari pembiayaan yang disalurkan BFI Finance mengalir ke segmen tersebut. "Strategi kami tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu memperluas penyediaan layanan untuk pembiayaan kendaraan bekas, baik sepeda motor maupun mobil,” ujar Direktur BFI Finance Sutadi baru-baru ini. Meski secara nasional pasar otomotif masih menantang, namun ia menyebut kondisi bisnis di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan yang sebelumnya mengalami penurunan kinerja mulai menunjukan perbaikan. Meningkatnya penyaluran pembiayaan hingga paruh pertama tahun ini ikut mengerek angka piutang pembiayaan yang dimiliki perseroan. Outstanding pembiayaan BFI Finance sampai paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 14,5 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 15% dari posisi pada periode yang sama di tahun 2016 lalu. Sementara sampai tutup tahun 2017 nanti, perseroan memasang target penyaluran kredit sebesar Rp 12,9 triliun alias lebih tinggi 20% dari realisasi tahun kemarin yang mencapai Rp 10,7 triliun.
BFI Finance sudah salukan kredit Rp 6,7 triliun
JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia berhasil mencatatkan kinerja yang cukup tinggi di paruh pertama tahun ini. Angka penyaluran kredit yang dicatatkan perseroan mengalami kenaikan setinggi 30% secara tahunan (year on year). Hingga bulan Juni 2017, BFI Finance mencatatkan nilai booking sebesar Rp 6,7 triliun. Sedangkan di periode yang sama di tahun kemarin, penyaluran kredit perseroan berada di angka Rp 5,2 triliun. Segmen pembiayaan mobil bekas masih jadi tulang punggung yang mendorong bisnis perseroan. Dimana 71% dari pembiayaan yang disalurkan BFI Finance mengalir ke segmen tersebut. "Strategi kami tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu memperluas penyediaan layanan untuk pembiayaan kendaraan bekas, baik sepeda motor maupun mobil,” ujar Direktur BFI Finance Sutadi baru-baru ini. Meski secara nasional pasar otomotif masih menantang, namun ia menyebut kondisi bisnis di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan yang sebelumnya mengalami penurunan kinerja mulai menunjukan perbaikan. Meningkatnya penyaluran pembiayaan hingga paruh pertama tahun ini ikut mengerek angka piutang pembiayaan yang dimiliki perseroan. Outstanding pembiayaan BFI Finance sampai paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 14,5 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 15% dari posisi pada periode yang sama di tahun 2016 lalu. Sementara sampai tutup tahun 2017 nanti, perseroan memasang target penyaluran kredit sebesar Rp 12,9 triliun alias lebih tinggi 20% dari realisasi tahun kemarin yang mencapai Rp 10,7 triliun.