Jakarta. PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), perusahaan milik negara yang bergerak di bidang logistik menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Keduanya bekerjasama untuk peningkatan bisnis Sistem Resi Gudang (SRG). Direktur Utama BGR, R. Ruli Adi menjelaskan ada tiga peran perusahaan dalam SRG. Itu adalah sebagai pengelola gudang, pembina calon pengelola gudang, dan penguji kesesuaian gudang. Sebagai pengelola gudang SRG, BGR berupaya meningkatkan area layanan yang ada. “BGR juga berperan melatih dan mensupervisi calon pengelola gudang dalam waktu enam bulan hingga setahun,” jelas Ruli melalui keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Senin (19/9)
Sepanjang tahun 2016, BGR telah mengelola sebanyak 24 gudang SRG yang tersebar di 24 kabupaten. Sedangkan untuk resi gudang yang telah diterbitkan sepanjang 2016, yakni sebanyak 42 resi gudang dengan jumlah tonase sejumlah 758.438 ton. “Sekitar 86,7% komoditi yang disimpan dan telah diterbitkan resi gudangnya adalah gabah, sisanya yakni kopi,rotan, dan jagung. Juga terdapat komoditas rumput laut yang disimpan di gudang SRG,” terang Ruli. Sebagai penguji kesesuaian gudang, BGR berfungsi melakukan survei kelayakan gudang SRG. Kelayakan gudang tersebut dinilai dari format kelayakan standar gudang yang ada, kesiapan gudang dengan segala sarana dan prasarana, serta kesiapan gudang untuk digunakan dan terhindar dari risiko kehilangan berat/ kesusutan karena faktor eksternal.