Bhakti Agung Propertindo mengincar dana IPO sebesar Rp 355,5 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan properti PT Bhakti Agung Propertindo berencana mencari pendanaan dari pasar modal melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengembang properti yang berkantor pusat di Tangerang ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,67 miliar saham dengan nilai penawaran Rp 150-Rp 200 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Lewat IPO ini, Bhakti Agung Propertindo berharap dapat meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 355,5 miliar.

Baca Juga: Dirut MNC Vision Networks Ade Tjendra Tak Takut Cut Loss dalam Berinvestasi Saham


Bhakti Agung akan menggunakan sekitar 80% dana IPO untuk modal kerja. Sementara 20% sisanya untuk membayar sebagian utang ke PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atas fasilitas kredit konstruksi.

Di samping itu, Bhakti Agung Propertindo juga akan menawarkan pemanis berupa waran seri I sebanyak 1,34 miliar atau setara dengan 34,3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perbandingannya, setiap pemegang 100 saham akan mendapatnya sebanyak 80 waran seri I.

Kemudian, setiap satu waran bisa digunakan untuk membeli satu saham yang ada di dalam portepel. Waran ini memiliki jangka waktu kedaluwarsa selama tiga tahun, terhitung enam bulan setelah diterbitkannya waran ini pada tanggal pencatatan di BEI, 6 September 2019. Dengan begitu, masa berlaku waran adalah dari 6 Maret 2020 sampai 5 Maret 2025.

Baca Juga: Berusia 29 Tahun di Pasar Modal, Begini Kisah Bumi Resources Setelah IPO (Bagian 3)

Berdasarkan prospektus, penawaran awal IPO ini akan dilaksanakan pada 14 Agustus 2019-21 Agustus 2019. Kemudian, penawaran umum pada 30 Agustus 2019 dan 2 September 2019. Sementara itu, tanggal penjatahan jatuh pada 3 September 2019.

Setelah IPO, kepemilikan saham PT Grha Agung Propertindo akan menyusut dari 57,50% menjadi 40,25%. Sementara itu, kepemilikan PT Nugraha Prima Griyatama menyusut, dari 42,5% menjadi 29,75%.

Baca Juga: Dua cara jitu Warren Buffett membuat keputusan investasi

Sebagai informasi, perusahaan ini didirikan pada 2012 di Kediri, Jawa Timur dengan nama PT Paku Bumi Sejahtera. Perusahaan ini fokus pada  pengembangan properti berbentuk apartemen. Salah satu proyeknya adalah Green Cleosa Apartemen di Ciledug, Tangerang.

Perusahaan ini telah menandatangani nota kesepakatan untuk membangun gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dengan total luas kurang lebih 5.000 meter persegi. Ke depannya, Bhakti Agung Propertindo berencana untuk membangun kondominium dan hotel (kondotel) dengan jumlah kamar mencapai 157 kamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati