Bhakti Finace yakin pembiayaannya tumbuh 50%



JAKARTA. PT Bhakti Finance mematok target pembiayaan yang lebih tinggi pad atahun 2011. Sekretaris perusahaan, Yohanes T Yudhananta mengatakan bahwa target pembiyaan di tahun 2011 diharapkan mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun atau tumbuh 50% dari pencapaian tahun 2010 yang sebesar Rp 800 miliar.

"Di tahun 2011 kami akan menerbitkan obligasi kembali yang diharapkan efektif pada semester pertama, kata Purnadi Harjono Direktur Utama PT Bhakti Finance kepada KONTAN (3/12).

Purnadi bilang, nilai obligasi tersebut diperkirakan sebesar Rp 200 miliar, sedangkan tingkat bagi hasil akan ditentukan kemudian. Tak hanya dari penerbitan obligasi, untuk mencapai targetnya, Bhakti masih akan menggunakan dana internal dan fasilitas kredit dari bank.


Sektor otomotif roda dua dan roda empat masih menjadi andalan utama pembiayaan. Bhakti, di tahun depan juga berencana menambah 10 jaringan kantor cabang di daerah-daerah yang potensial dan sesuai dengan segmentasi perusahaan diantaranya Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Hari ini, Bhakti sduah melunasi obligasi yang jatuh tempo yaitu obligasi seri II Tahun 2007 sebesar Rp 75,5 miliar. Jumlah obligasi tersebut merupakan outstanding pokok setelah dilakukan buyback tau pembelian kembali dari nilai penerbitan awal sebesar Rp 150 miliar.

Dengan dilunasinya obligasi tersebut, maka perusahaan multifinance ini telah berhasil menjaga kepentingan para investor untuk memperoleh kembali investasinya berikut keuntungan dari bunga sebesar 12,75% per tahun sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Jika melihat kebelakang, maka Bhakti Finance telah berhasil menerbitkan obligasi sebanyak 2 kali, yang pertama pada tahun 2004 sebesar Rp 125 miliar dan kedua sebesar Rp 150 miliar ditahun 2007.

Sebagai informasi saja, hingga November total pembiayaan Bhakti Finance sudah mencapai Rp 700 miliar lebih, dimana hamper sebagian besar diantaranya berasal dari pembiayaan untuk mobil yang hampir mencapai Rp 500 miliar disusul pembiayaan motor dan elektronik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: