JAKARTA. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) tengah menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi bank untuk melengkapi lini usaha jasa keuangan. Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama BHIT menjelaskan rencana akuisisi tersebut jika memungkinkan akan dilakukan tahun ini. “Kita masih memilih dulu untuk bank, apa bagus atau tidak. Sewaktu-waktu jika kita ingin melakukan akuisisi kita punya kemampuan untuk itu,” kata dia, Kamis, (28/4). Namun dia menolak menjelaskan lebih detail soal rencana tersebut. Tujuan akuisisi ini adalah untuk melengkapi lini usaha BHIT di sektor jasa keuangan, saat ini Hary bilang BHIT telah memiliki lini usaha yang lengkap di sektor jasa keuangan, kecuali bank dan asuransi kerugian. Itu kenapa selain mengakuisisi bank BHIT juga berencana untuk mengakuisisi asuransi kerugian. Namun Hary juga menolak untuk menjelaskan perusahaan asuransi yang tengah diincarnya. Untuk melakukan agenda akuisisi ini manajemen BHIT telah meminta persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melakukan fund rising jika sewaktu-waktu diperlukan. Beberapa pilihan yang bisa dilakukan untuk mencari dana segar di antaranya adalah penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) Selain itu BHIT juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan divestasi saham MNC Sky Vision yang dimilikinya. Saat ini BHIT menggenggam 20% saham MNC Sky Vision, sedang PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menggenggam 75% saham. “Kita sudah evaluasi untuk nilai divestasi, yang jelas hasilnya akan sangat sangat menguntungkan,” kata Hary, yang tak mau menyebutkan nilainya. Dia juga menolak apakah sudah ada calon pembeli dari divestasi tersebut. Selain itu BHIT juga masih memiliki kemungkinan untuk melakukan pinjaman bank mengingat saat ini total utang convertible bond senilai US$ 100 juta bisa dikonversi ke saham, Sedang ekuitas BHIT saat ini sebesar U$ 650 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BHIT jajaki akuisisi bank
JAKARTA. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) tengah menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi bank untuk melengkapi lini usaha jasa keuangan. Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama BHIT menjelaskan rencana akuisisi tersebut jika memungkinkan akan dilakukan tahun ini. “Kita masih memilih dulu untuk bank, apa bagus atau tidak. Sewaktu-waktu jika kita ingin melakukan akuisisi kita punya kemampuan untuk itu,” kata dia, Kamis, (28/4). Namun dia menolak menjelaskan lebih detail soal rencana tersebut. Tujuan akuisisi ini adalah untuk melengkapi lini usaha BHIT di sektor jasa keuangan, saat ini Hary bilang BHIT telah memiliki lini usaha yang lengkap di sektor jasa keuangan, kecuali bank dan asuransi kerugian. Itu kenapa selain mengakuisisi bank BHIT juga berencana untuk mengakuisisi asuransi kerugian. Namun Hary juga menolak untuk menjelaskan perusahaan asuransi yang tengah diincarnya. Untuk melakukan agenda akuisisi ini manajemen BHIT telah meminta persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melakukan fund rising jika sewaktu-waktu diperlukan. Beberapa pilihan yang bisa dilakukan untuk mencari dana segar di antaranya adalah penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) Selain itu BHIT juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan divestasi saham MNC Sky Vision yang dimilikinya. Saat ini BHIT menggenggam 20% saham MNC Sky Vision, sedang PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menggenggam 75% saham. “Kita sudah evaluasi untuk nilai divestasi, yang jelas hasilnya akan sangat sangat menguntungkan,” kata Hary, yang tak mau menyebutkan nilainya. Dia juga menolak apakah sudah ada calon pembeli dari divestasi tersebut. Selain itu BHIT juga masih memiliki kemungkinan untuk melakukan pinjaman bank mengingat saat ini total utang convertible bond senilai US$ 100 juta bisa dikonversi ke saham, Sedang ekuitas BHIT saat ini sebesar U$ 650 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News