BHIT menyiapkan dana Rp 6 triliun untuk tol



JAKARTA. MNC Group melalui PT MNC Investama Tbk (BHIT) yakin, peluang bisnis infrastruktur semakin bagus di jangka panjang. Tak heran, MNC menganggarkan dana cukup besar untuk ekspansi di bidang infrastruktur pada tahun depan. Nilainya sekitar Rp 6 triliun.

Syafril Nasution, Sekretaris Perusahaan MNC Group, mengatakan, dana sebesar itu akan fokus untuk menyelesaikan pembangunan beberapa ruas jalan tol milik MNC. Bisnis jalan tol di bawah PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), yang merupakan perusahaan investasi yang berada di kendali BHIT.

Syafril bilang, saat ini emiten tersebut tengah menyelesaikan jalan tol Ciawi-Sukabumi tahap I dengan nilai investasi Rp 2,1 triliun. IATA juga sudah mendapatkan kontraktor untuk menggarap proyek tersebut.


"Pekan ini akan kami umumkan kontraktornya, dua dari lokal dan satu kontraktor dari asing," ujar Syafril, Rabu malam (10/12). Untuk menggarap proyek tersebut, MNC tengah mencari pinjaman perbankan sebesar Rp 1,54 triliun. Selain itu, dari kas internal perusahaan.

Per 30 September 2014, kas setara kas BHIT Rp 4,67 triliun sedangkan kas IATA US$ 1,43 juta. Kini, proses pembebasan lahan sudah 90% dan diharapkan tuntas akhir Desember ini. Jika tak ada onak dan duri, pelaksanaan konstruksi bakal dimulai pada awal tahun 2015.

Mengincar ruas baru

Pembangunan jalan tol tersebut terdiri dari empat tahap. Rinciannya adalah seksi I yaitu Ciawi-Cigombong sepanjang 15 kilometer (km), seksi II Cigombong-Cibadak sepanjang 12 km, seksi III Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 14 km dan seksi IV yaitu Sukabumi Barat-Sukabumi Timur dengan panjang 13 km.

MNC Group juga akan membangun proyek jalan tol Pejagan-Pemalang. Melalui PT MNC Infrastruktur, perusahaan ini menjalin kerjasama dengan emiten BUMN konstruksi yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT). MNC akan menyerahkan pembangunan proyek ini kepada Waskita. Di tahap awal, kongsi perusahaan tersebut akan membangun jalan tol Pejagan sepanjang 20 km.

Kebutuhan investasi konstruksi proyek tahap satu sekitar Rp 1,4 triliun. Jika proyek itu sudah selesai, MNC akan mengambil alih kembali jalan tol tersebut untuk dioperasikan. Rencananya, satu jalur ruas jalan tol ini sudah bisa mulai beroperasi pada tahun depan. Selain menggarap proyek yang sudah di tangan, emiten saham ini juga mengincar ruas jalan tol baru.

Syafril menyatakan, MNC Group tertarik melanjutkan proyek jalan tol Malang hingga Semarang yang panjangnya sekitar 100 km. "Kami tertarik ke situ, namun ini tergantung pemerintah nantinya bagaimana, ," ujar dia.

Wiliam Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, bisnis infrastruktur memang tengah digandrungi emiten karena didukung visi pemerintahan Joko Widodo yang ingin banyak membangun infrastruktur. "Saya rasa jika MNC Group mulai menggarap infrastruktur dampaknya cukup bagus dan bisa menopang revenue," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie