JAKARTA. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) serius dalam menggarap bisnis media. Lihat saja, lewat channel televisi anak usahanya, Sky Vision, manajemen sudah punya target penonton hingga delapan tahun ke depan.BHIT menargetkan, Sky Vision bakal ditonton oleh 7,7 juta penonton pada 2021 mendatang. Hingga 2012, Sky Vision sudah ditonton oleh 2,7 juta pelanggan."Potensi pertumbuhannya masih sangat besar," ucap Darma Putra, Direktur BHIT, saat kegiatan public expose kinerja BHIT Tahun Buku 2012, Kamis (2/5).Ungkapan itu mengacu pada pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga berpengaduh terhadap pendidikan yang semakin maju. Soalnya, majunya pendidikan juga bisa digambarkan lewat kebutuhan informasi yang tinggi. Hal ini nantinya juga beepengaruh kepada industri pertelevisian, khususnya televisi berlangganan."Paling tidak, empat tahun ke depan, pertumbuhan pelanggan televisi berbayar bisa menyamai Malaysia," pungkas Darma.Catatan saja, per 2012 lalu, manajemen membukukan pendapatan Rp 9,8 triliun, naik 27% dibanding 2011, sebesar Rp 7,7 triliun. Hasil ini juga turut mengerek laba usaha naik 41% pada 2012. Bandingkan dengan tahun 2012 ketika manajemen mencatat laba usaha Rp 1,4 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BHIT targetkan Sky Vision raih 7,7 juta penonton
JAKARTA. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) serius dalam menggarap bisnis media. Lihat saja, lewat channel televisi anak usahanya, Sky Vision, manajemen sudah punya target penonton hingga delapan tahun ke depan.BHIT menargetkan, Sky Vision bakal ditonton oleh 7,7 juta penonton pada 2021 mendatang. Hingga 2012, Sky Vision sudah ditonton oleh 2,7 juta pelanggan."Potensi pertumbuhannya masih sangat besar," ucap Darma Putra, Direktur BHIT, saat kegiatan public expose kinerja BHIT Tahun Buku 2012, Kamis (2/5).Ungkapan itu mengacu pada pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga berpengaduh terhadap pendidikan yang semakin maju. Soalnya, majunya pendidikan juga bisa digambarkan lewat kebutuhan informasi yang tinggi. Hal ini nantinya juga beepengaruh kepada industri pertelevisian, khususnya televisi berlangganan."Paling tidak, empat tahun ke depan, pertumbuhan pelanggan televisi berbayar bisa menyamai Malaysia," pungkas Darma.Catatan saja, per 2012 lalu, manajemen membukukan pendapatan Rp 9,8 triliun, naik 27% dibanding 2011, sebesar Rp 7,7 triliun. Hasil ini juga turut mengerek laba usaha naik 41% pada 2012. Bandingkan dengan tahun 2012 ketika manajemen mencatat laba usaha Rp 1,4 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News