JAKARTA. Industri perbankan syariah nasional bakal kedatangan pemain baru. Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengungkapkan akan ada beberapa calon bank baru yang bergerak secara penuh di sektor syariah. "Mereka sudah memberi tahu kami. Sudah ada rencananya. Kami juga sudah melihat secara informal, nanti mereka akan sampaikan secara formal," ungkap Halim saat menyampaikan materi dalam Milad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Jumat (13/4). Halim menyebut salah satu bank syariah baru itu nanti merupakan milik dari sebuah bank umum nasional. Namun, ia belum mau membeberkan nama bank tersebut dan kapan bank tersebut akan mulai beroperasi sebagai bank syariah baru. Sekedar informasi, sebelumnya Direktur Kepatuhan Bank Tabungan Negara Tbk (BTPN) Anika Faisal menuturkan BTPN berencana mengakuisisi bank umum untuk dikonversi menjadi bank syariah. Saat ini BTPN masih mengkaji hal tersebut dan menargetkan bisa merampungkannya tahun ini. Selain investor lokal, BI juga tengah melakukan kajian terkait keinginan beberapa investor asing untuk bisa masuk ke perbankan syariah Indonesia. Di antaranya, investor dari Timur Tengah. Ketertarikan mereka, kata Halim lantaran potensi perbankan syariah di Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset yang dilakukan Global Islamic Financial Report tahun 2011, indeks potensi/iklim pengembangan keuangan syariah Indonesia berada di urutan keempat setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam tahun 2012/2013. Hal ini karena melihat pola pengembangan keuangan syariah di Indonesia lebih didorong pasar (market driven) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di sektor riil. Berbeda dengan di Iran dan Malaysia yang sangat didominasi peranan pemerintah, serta Arab Saudi yang lebih didorong kelebihan keuntungan industri minyak mentah. Saat ini terdapat 11 bank umum syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 155 Bank Perbankan Rakyat Syariah (BPRS).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI: Ada beberapa calon bank syariah baru
JAKARTA. Industri perbankan syariah nasional bakal kedatangan pemain baru. Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengungkapkan akan ada beberapa calon bank baru yang bergerak secara penuh di sektor syariah. "Mereka sudah memberi tahu kami. Sudah ada rencananya. Kami juga sudah melihat secara informal, nanti mereka akan sampaikan secara formal," ungkap Halim saat menyampaikan materi dalam Milad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Jumat (13/4). Halim menyebut salah satu bank syariah baru itu nanti merupakan milik dari sebuah bank umum nasional. Namun, ia belum mau membeberkan nama bank tersebut dan kapan bank tersebut akan mulai beroperasi sebagai bank syariah baru. Sekedar informasi, sebelumnya Direktur Kepatuhan Bank Tabungan Negara Tbk (BTPN) Anika Faisal menuturkan BTPN berencana mengakuisisi bank umum untuk dikonversi menjadi bank syariah. Saat ini BTPN masih mengkaji hal tersebut dan menargetkan bisa merampungkannya tahun ini. Selain investor lokal, BI juga tengah melakukan kajian terkait keinginan beberapa investor asing untuk bisa masuk ke perbankan syariah Indonesia. Di antaranya, investor dari Timur Tengah. Ketertarikan mereka, kata Halim lantaran potensi perbankan syariah di Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset yang dilakukan Global Islamic Financial Report tahun 2011, indeks potensi/iklim pengembangan keuangan syariah Indonesia berada di urutan keempat setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam tahun 2012/2013. Hal ini karena melihat pola pengembangan keuangan syariah di Indonesia lebih didorong pasar (market driven) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di sektor riil. Berbeda dengan di Iran dan Malaysia yang sangat didominasi peranan pemerintah, serta Arab Saudi yang lebih didorong kelebihan keuntungan industri minyak mentah. Saat ini terdapat 11 bank umum syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 155 Bank Perbankan Rakyat Syariah (BPRS).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News