KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai biaya tranfer BI-Fast belum waktunya untuk diturunkan meskipun transaksinya melaju kian pesat. Tarif maksimal Rp 2.500 yang berlaku saat ini dipandang masih menggambarkan keseimbangan antara industri dan masyarakat. Untuk saat ini, BI masih memilih fokus untuk meningkatkan layanan BI-Fast dan juga jumlah pesertanya. Namun, ke depannya, kebijakan tarif tersebut tetap akan dikaji ulang untuk dilakukan penyesuaian seiring dengan perkembangan transaksi dan pesertanya. "Terkait pricing, BI selalu memperhatikan bagaimana interkoneksinya yang meliputi banyak komponen, ada investasi, operasional, pengembangan dan lain-lain. Tapi intinya, asesmen dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara industri dan masyarakat. Untuk saat ini masih seimbang. Tetapi ke depan, tentu kami akan terus mereview keseimbangan kebijakan harga ini," kata Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono baru-baru ini.
BI Akan Segera Rilis 3 Layanan Baru BI-Fast untuk Menyasar Korporasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai biaya tranfer BI-Fast belum waktunya untuk diturunkan meskipun transaksinya melaju kian pesat. Tarif maksimal Rp 2.500 yang berlaku saat ini dipandang masih menggambarkan keseimbangan antara industri dan masyarakat. Untuk saat ini, BI masih memilih fokus untuk meningkatkan layanan BI-Fast dan juga jumlah pesertanya. Namun, ke depannya, kebijakan tarif tersebut tetap akan dikaji ulang untuk dilakukan penyesuaian seiring dengan perkembangan transaksi dan pesertanya. "Terkait pricing, BI selalu memperhatikan bagaimana interkoneksinya yang meliputi banyak komponen, ada investasi, operasional, pengembangan dan lain-lain. Tapi intinya, asesmen dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara industri dan masyarakat. Untuk saat ini masih seimbang. Tetapi ke depan, tentu kami akan terus mereview keseimbangan kebijakan harga ini," kata Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono baru-baru ini.