JAKARTA. Seperti kredit, Bank Indonesia (BI) memprediksi dana pihak ketiga (DPK) juga akan tumbuh lambat di tahun ini. Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter menyampaikan, pertumbuhan DPK akan mengikuti pertumbuhan kredit, karena kedua bisnis itu saling mendukung. “Kami memperkirakan pertumbuhan DPK di atas 6% pada akhir 2016,” katanya, Kamis (20/10). Lanjutnya, DPK akan sedikit naik menjelang akhir tahun 2016, karena dana repatriasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty akan mulai masuk ke kantong perbankan pada Desember 2016. Berdasarkan data BI, perbankan mencatat pertumbuhan DPK sebesar 6,68% menjadi Rp 4.499,2 triliun per Agustus 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4.217,4 triliun. DPK itu terdiri dari giro sebesar Rp 985,0 triliun, tabungan sebesar Rp 1.439,3 triliun, dan deposito sebesar Rp 2.074,9 triliun.
BI: Akhir tahun, DPK akan tumbuh di atas 6%
JAKARTA. Seperti kredit, Bank Indonesia (BI) memprediksi dana pihak ketiga (DPK) juga akan tumbuh lambat di tahun ini. Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter menyampaikan, pertumbuhan DPK akan mengikuti pertumbuhan kredit, karena kedua bisnis itu saling mendukung. “Kami memperkirakan pertumbuhan DPK di atas 6% pada akhir 2016,” katanya, Kamis (20/10). Lanjutnya, DPK akan sedikit naik menjelang akhir tahun 2016, karena dana repatriasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty akan mulai masuk ke kantong perbankan pada Desember 2016. Berdasarkan data BI, perbankan mencatat pertumbuhan DPK sebesar 6,68% menjadi Rp 4.499,2 triliun per Agustus 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4.217,4 triliun. DPK itu terdiri dari giro sebesar Rp 985,0 triliun, tabungan sebesar Rp 1.439,3 triliun, dan deposito sebesar Rp 2.074,9 triliun.