BI akui LTV berdampak ke kredit konsumsi



JAKARTA. Aturan Loan to Value (LTV) sudah terasa akibatnya. Ekspansi kredit konsumsi di November 2012 tak secepat bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) sendiri mengakui hal ini.

Pada November 2012, kredit konsumsi tumbuh 12,1%. Pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 18,9%. "Aturan BI mengenai Loan to Value (LTV) memang cukup berpengaruh menurunkan ekspansi kredit konsumsi," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah .

Sedangkan Gubernur BI Darmin Nasution menambahkan, BI tidak menginginkan kredit menurun dengan adanya aturan LTV ini. "Kita membuat aturan itu supaya resiko macet makin rendah. Kita bukan hanya mengharapkan kredit semakin naik, tapi juga semakin prudent," ucapnya.


Di luar itu, BI mencatat bahwa Kredit Perumahan Rakyat (KPR) per November 2012 tetap tumbuh 23,1 % menjadi Rp 236,1 triliun dibanding tahun sebelumnya.

Halim menjelaskan, aturan LTV tak terlalu berpengaruh terutama pada KPR untuk tipe rumah di bawah 70 yang masih tumbuh masih cukup tinggi. "Pengaruhnya pada tipe 70 ke atas," tambah Halim. Ia mengatakan, KPR untuk tipe rumah di atas 70 pada November 2012 berada pada posisi 38,5 %, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 39,3%.

Sedangkan penurunan kredit kendaraan bermotor menurut Halim tidak hanya dipengaruhi oleh aturan LTV, tetapi juga karena pasar mulai jenuh. Selain itu, ekonomi di daerah khususnya di luar Jawa terpengaruh penurunan harga komoditas.  Akibatnya, pendapatan hasil ekspor menurun. 

Halim berjanji BI akan terus memantau perihal LTV ini. Ia berharap kredit konsumsi akan meningkat apabila ekspor membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: