BI antisipasi gejolak pilpres di pasar keuangan



JAKARTA. Besok, rakyat Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi berupa pemilihan presiden (pilpres). Bank Indonesia (BI) mengaku sangat memperhatikan gejolak ekonomi yang terjadi setelah hasil pilpres.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, BI akan hadir di pasar. Apapun hasil pemilu, BI akan meyakinkan bahwa stabilitas nilai tukar terjadi. "Rupiah akan dijaga," ujar Agus, Senin (7/7). Mengantisipasi pilpres, dirinya menegaskan akan menjaga rupiah agar volatilitas pergerakannya dalam batas yang wajar. Namun kebijakan apa yang akan diambil BI apabila terjadi goncangan dalam pasar keuangan akibat pilpres, Agus enggan menjelaskan.

Selain BI, pemerintah juga akan akan mencermati hasil pilpres. Namun apabila terjadi goncangan pada pasar tidak akan ditindaklanjuti dengan intervensi pasar. Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, pemerintah tidak akan mengambil langkah intervensi pada efek yang bersifat temporer seperti pilpres, walupun ada volatilitas terhadap pasar keuangan.


Situasi pilpres yang temporer berbeda dengan situasi tapering off misalnya yang sifatnya permanen. Kalau situasinya permanen tentu pemerintah harus membuat langkah-langkah khusus. Mengenai pilpres, Chatib meyakini pemilunya akan berjalan lancar. Kalau pemilu berjalan lancar akan timbulkan kenyamanan bagi pasar.

Selama ini, menurutnya, yang menjadi ketakutan pasar adalah adanya konflik karena kompetisi pemilunya berjalan ketat. Namun ternyata hingga akhir masa kampanye tidak ada kericuhan. "Saya pun percaya pemilunya akan lancar, aman sehingga nanti marker juga akan baik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa