KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas masih mengguncang pasar saham domestik selama sepekan terakhir. Bank Indonesia  (BI) mencatat, dana asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 840 miliar selama sepekan hingga 3 Oktober kemarin. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keluarnya dana asing dari pasar saham lebih dipicu oleh sentimen global, terutama sentimen yang berasal dari Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Rupiah tertekan karena memanasnya situasi politik domestik dan luar negeri

Namun, secara keseluruhan, dana asing masih mencatat net inflow lantaran arus modal cukup deras pada pasar surat berharga negara (SBN). “Secara week-to-date, dana yang masuk ke SBN sebesar Rp 3,14 triliun. Jadi meski ada outflow saham, tetap tercatat net inflow,” lanjut Perry. 

Menurut data BI, total net inflow selama sepekan terakhir hingga 3 Oktober sebesar Rp 2,34 triliun. 

Perry menilai, arus modal asing yang masih deras masuk ke pasar SBN mengindikasikan kepercayaan investor tetap tinggi pada instrumen Indonesia. Arus modal asing yang tetap konsisten mengalir masuk ke pasar itu pula yang menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil pada kisaran Rp 14.170- Rp 14.180 per dollar AS. 

“Ini menggambarkan secara keseluruhan bahwa aliran masuk modal asing terus berlanjut, imbal hasil tetap menarik, dan prospek ekonomi Indonesia juga menarik,” tandas Perry. 

Baca Juga: Kebijakan moneter global melonggar, modal asing diramal mengalir deras di 2020

Adapun hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.061 atau menguat 0,38% dibandingkan hari sebelumnya. Di pasar reguler, asing melakukan total pembelian (net buy) sebesar Rp 420,14 miliar. 

Namun, dalam sepekan, IHSG masih mencatat kinerja -2,19%. Begitu juga sejak awal tahun (year-to-date), indeks saham masih terkoreksi -2,15%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli