BI bakar uang Rp 6,8 triliun April lalu



JAKARTA. Siapa sangka, jika setiap bulan, Bank Indonesia (BI) membakar uang hingga triliunan rupiah. Tak usah kaget, ini memang salah satu tugas klasik BI dalam pengelolaan uang beredar. 

Pada bulan April lalu saja, BI menghancurkan uang tak layak edar senilai Rp 6,8 triliun. Jumlah lembarannya mencapai 382,9 juta bilyet. "Pengelolaan uang merupakan tugas BI. Tanggung jawabnya besar karena pengguna tunai di Indonesia masih banyak," ucap Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang, Lambok Antonius Siahaan, Jumat, (7/6)

Lambok mengatakan, penggantian uang beredar seperti sudah seperti penggantian sel tubuh. Setiap hari Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencetak uang baru yang fresh. Uang tersebut lantas dikirim ke BI. Pada saat bersamaan, BI juga menerima uang beredar yang disetor masyarakat lewat bank. 


Lembaran uang yang sudah rusak, kusam, lecek, sobek, kucel, jelek, dan hancur, lantas dimusnahkan. Gantinya, BI memasok lembaran uang baru ke bank-bank, yang pada gilirannya disalurkan kembali ke masyarakat.  

Pada April lalu, jumlah uang yang dikeluarkan BI atau outflow mencapai Rp 24,4 tiliun. Sedangkan, jumlah uang yang masuk ke atau inflow mencapai Rp 29,7 triliun. Total, jumlah uang bereda pada April lalu mencapai Rp 392,2 triliun. BI mengontrol jumlah uang beredar sebagai bagian dari upaya menjaga  inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amal Ihsan