JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan modal perbankan masih kuat meski rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) naik dan pertumbuhan ekonomi melambat. Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan, dampak kenaikan rasio NPL dan perlambatan ekonomi terhadap modal perbankan masih di atas 8%. Stresst test yang dilakukan Bank Indonesia ini dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, scenario based analysis ini menggambarkan skenario terburuk yaitu saat kondisi perekonomian dengan penurunan gross domestic product (GDP) sebesar -3% dari baseline. Hasilnya menunjukkan, secara umum industri perbankan masih memiliki ketahanan yang tinggi. Misalnya, perbankan mencatat rasio NPL gross di level 4% dalam dua tahun kedepan, maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) hanya sedikit menurun dari 19,40% menjadi 18,36%. Nah, skenario terburuk ini, diperkirakan tidak ada kelompok bank berdasarkan BUKU yang memiliki modal di bawah 8%.
BI: Bank masih aman meski kredit macet naik
JAKARTA. Bank Indonesia menyatakan modal perbankan masih kuat meski rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) naik dan pertumbuhan ekonomi melambat. Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan, dampak kenaikan rasio NPL dan perlambatan ekonomi terhadap modal perbankan masih di atas 8%. Stresst test yang dilakukan Bank Indonesia ini dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, scenario based analysis ini menggambarkan skenario terburuk yaitu saat kondisi perekonomian dengan penurunan gross domestic product (GDP) sebesar -3% dari baseline. Hasilnya menunjukkan, secara umum industri perbankan masih memiliki ketahanan yang tinggi. Misalnya, perbankan mencatat rasio NPL gross di level 4% dalam dua tahun kedepan, maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) hanya sedikit menurun dari 19,40% menjadi 18,36%. Nah, skenario terburuk ini, diperkirakan tidak ada kelompok bank berdasarkan BUKU yang memiliki modal di bawah 8%.