JAKARTA. Di saat nilai tukar rupiah tertekan, spekulasi tentang bakal munculnya aturan yang membatasi transfer dolar berhembus kencang. Kabar yang beredar di pasar, Bank Indonesia (BI) berniat membatasi transfer dolar untuk mengurangi perdagangan yang bersifat spekulasi. Jadi, bank sentral akan lebih mudah menjaga nilai tukar mata uang garuda.Spekulasi ini mungkin terdengar logis. Apalagi, BI belum lama ini juga menerbitkan aturan yang membatasi ruang gerak spekulan dalam pembelian valuta asing (valas). Aturan BI yang terbaru mengharuskan mereka yang ingin membeli dolar senilai US$ 100.000 dalam sebulan untuk menyerahkan dokumen yang terkait dengan transaksi. Pembeli dolar juga harus menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Jadi, spekulasi tentang rencana pengaturan transfer dolar pun menyebar cepat ke pasar. Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. Jahja Setiaatmadja mengaku mendengar spekulasi tentang pembatasan transfer. "Jika memang benar ada pembatasan tentu akan berpengaruh ke volume transaksi valas di perbankan," tutur Jahja.
BI Bantah Pembatasan Transfer Valas
JAKARTA. Di saat nilai tukar rupiah tertekan, spekulasi tentang bakal munculnya aturan yang membatasi transfer dolar berhembus kencang. Kabar yang beredar di pasar, Bank Indonesia (BI) berniat membatasi transfer dolar untuk mengurangi perdagangan yang bersifat spekulasi. Jadi, bank sentral akan lebih mudah menjaga nilai tukar mata uang garuda.Spekulasi ini mungkin terdengar logis. Apalagi, BI belum lama ini juga menerbitkan aturan yang membatasi ruang gerak spekulan dalam pembelian valuta asing (valas). Aturan BI yang terbaru mengharuskan mereka yang ingin membeli dolar senilai US$ 100.000 dalam sebulan untuk menyerahkan dokumen yang terkait dengan transaksi. Pembeli dolar juga harus menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Jadi, spekulasi tentang rencana pengaturan transfer dolar pun menyebar cepat ke pasar. Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. Jahja Setiaatmadja mengaku mendengar spekulasi tentang pembatasan transfer. "Jika memang benar ada pembatasan tentu akan berpengaruh ke volume transaksi valas di perbankan," tutur Jahja.