BI beberkan sejumlah risiko yang bisa mengerek inflasi di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pergerakan infasi pada tahun 2020 akan berada di bawah batas bawah target inflasi yang sebesar 2% - 4%.

Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo yakin, inflasi akan mulai bergerak naik dan kembali berada dalam target kisaran sasaran pada tahun 2021.

“Pada tahun 2021, inflasi akan lebih baik dan berada dalam kisaran 3% plus minus 1%,” kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020, Kamis (22/10).


Baca Juga: BI menegaskan inflasi 2020 akan berada di bawah target sasaran

Seiring dengan inflasi yang akan kembali meningkat, Perry pun mewanti-wanti kalau bakal ada risiko yang tetap membayangi. Untuk itu, Indonesia perlu waspada terkait dengan risiko-risiko ini.

Beberapa risiko tersebut antara lain meningkatnya permintaan domestik yang sejalan dengan progres pemulihan ekonomi nasional.

Dengan meningkatnya permintaan, maka perlu ditingkatkan pula kesinambungan pasokan dan distribusi pangan antardaerah dan antarwaktu sehingga tidak ada penumpukan.

Selain itu, adanya risiko yang muncul dari respons tertahan dari ekspansi moneter yang telah dilakukan oleh bank sentral di sepanjang tahun 2020.

Lebih lanjut, untuk meminimalisir risiko ini, Perry melihat, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI, dan juga tim pengendali inflasi perlu diperkokoh.

“Sehingga bisa memastikan kalau inflasi akan terjaga dalam rentan sasaran yang telah dicapai sejak tahun 2015,” ujarnya.

Selanjutnya: Jokowi minta pemda perhatikan ketersediaan pangan di wilayah masing-masing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat