KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus kebijakan Bank Indonesia (BI) pada stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah, mulai membuahkan hasil dengan kembali masuknya arus modal asing dan arus modal keluar yang lebih tenang. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mengemukakan, bahwa akan meningkatkan daya tarik investor dari aspek-aspek lain, yakni dengan reaktivasi (mengaktifkan kembali) penerbitan sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk tenor 9 dan 12 bulan dan mengeluarkan benchmark di pasar uang overnight yang dasarnya transaksi untuk menentukan suku bunga. Instrumen ini dinamakan “Indonia”. Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, kedua hal ini bisa saja memperdalam pasar keuangan. Namun, sesungguhnya ada opsi lain selain reaktivasi SBI.
BI berencana aktifkan kembali SBI, ini kata para pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus kebijakan Bank Indonesia (BI) pada stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah, mulai membuahkan hasil dengan kembali masuknya arus modal asing dan arus modal keluar yang lebih tenang. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mengemukakan, bahwa akan meningkatkan daya tarik investor dari aspek-aspek lain, yakni dengan reaktivasi (mengaktifkan kembali) penerbitan sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk tenor 9 dan 12 bulan dan mengeluarkan benchmark di pasar uang overnight yang dasarnya transaksi untuk menentukan suku bunga. Instrumen ini dinamakan “Indonia”. Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, kedua hal ini bisa saja memperdalam pasar keuangan. Namun, sesungguhnya ada opsi lain selain reaktivasi SBI.