JAKARTA. Bank Indonesia berencana melakukan pengembangan program Layanan Keuangan Digital (LKD). Direktur Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI, Enny Panggabean menyatakan, bank sentral sudah mengeluarkan aturan mengenai LKD dan tengah menyusun Surat Edaran (SE) terkait aturan ini. Enny merinci, terdapat empat bagian dalam pengembangan program LKD. Pertama, konektivitas dasar. "Masa kritis terhadap cakupan layanan seluler dan penetrasi di antara masyarakat pedesaan yang miskin," jelas Enny di Gedung BI, Jakarta, Senin (21/4). Tahap kedua yaitu digital remote payment dengan mengarahkan masyarakat miskin untuk bisa menggunakan teknologi dan melakukan transfer. "Maksudnya, masyarakat miskin yang mengadopsi dan menggunakan teknologi untuk melakukan transfer dari satu orang ke orang lain, serta pembayaran bantuan pemerintah," ucapnya. Tahap ketiga adalah Layanan Keuangan Digital Full Range. Hal ini merupakan tahapan dimana masyarakat miskin menggunakan teknologi digital untuk bisa menabung. "Masyarakat miskin mengadopsi dan menggunakan teknologi digital untuk menabung, kredit dan pelayanan asuransi," kata Enny. Terakhir atau tahap ke-empat, adalah Digital in-store Purchase. "Masyarakat miskin menuju era transisi digital besar-besaran termasuk pembelian di toko kecil, pembelian saham, pembelian obligasi termasuk SUN, E-commerce bagi small, micro entrepreneurs," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI berencana kembangkan LKD melalui empat tahap
JAKARTA. Bank Indonesia berencana melakukan pengembangan program Layanan Keuangan Digital (LKD). Direktur Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI, Enny Panggabean menyatakan, bank sentral sudah mengeluarkan aturan mengenai LKD dan tengah menyusun Surat Edaran (SE) terkait aturan ini. Enny merinci, terdapat empat bagian dalam pengembangan program LKD. Pertama, konektivitas dasar. "Masa kritis terhadap cakupan layanan seluler dan penetrasi di antara masyarakat pedesaan yang miskin," jelas Enny di Gedung BI, Jakarta, Senin (21/4). Tahap kedua yaitu digital remote payment dengan mengarahkan masyarakat miskin untuk bisa menggunakan teknologi dan melakukan transfer. "Maksudnya, masyarakat miskin yang mengadopsi dan menggunakan teknologi untuk melakukan transfer dari satu orang ke orang lain, serta pembayaran bantuan pemerintah," ucapnya. Tahap ketiga adalah Layanan Keuangan Digital Full Range. Hal ini merupakan tahapan dimana masyarakat miskin menggunakan teknologi digital untuk bisa menabung. "Masyarakat miskin mengadopsi dan menggunakan teknologi digital untuk menabung, kredit dan pelayanan asuransi," kata Enny. Terakhir atau tahap ke-empat, adalah Digital in-store Purchase. "Masyarakat miskin menuju era transisi digital besar-besaran termasuk pembelian di toko kecil, pembelian saham, pembelian obligasi termasuk SUN, E-commerce bagi small, micro entrepreneurs," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News