JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berharap ada sinergi antara otoritas moneter dengan otoritas fiskal yakni pemerintah, untuk memanfaatkan momentum derasnya aliran modal asing ke Indonesia yang terjadi dewasa ini. BI menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan kebijakan strategis agar aliran dana asing bisa digiring ke instrumen investasi jangka panjang, termasuk untuk penguatan sektor riil. Salah satu kebijakan yang bisa ditempuh adalah dengan memudahkan proses initial public offering (IPO).Direktur Riset dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, aliran dana asing bisa membawa manfaat tak kecil bagi perekonomian domestik. Otoritas sejatinya memiliki kekuasaan untuk mengarahkan aliran dana asing tersebut agar mengalir ke sektor yang lebih produktif dan berimbas nyata untuk sektor riil. Perry bilang, sekarang ini saatnya untuk memanfaatkan capital inflow untuk jangka menengah dan panjang. "Bagaimana kita bisa mengalihkan atau setidaknya meningkatkan penanaman nodal asing (PMA)," cetus Perry. Besarnya minat investor asing ke saham, misalnya bisa diikuti dengan IPO perusahaan. Momentum ini juga yang menurut Perry bisa menjadi pesan untuk pemerintah, bagaimana memanfaatkan appetite investor asing untuk berinvestasi ke Indonesia. "Misalnya dengan perbaikan iklim investasi, memudahkan proses IPO, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur, dan seterusnya," papar Perry.
BI berharap sinergi dengan pemerintah soal dana asing
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berharap ada sinergi antara otoritas moneter dengan otoritas fiskal yakni pemerintah, untuk memanfaatkan momentum derasnya aliran modal asing ke Indonesia yang terjadi dewasa ini. BI menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan kebijakan strategis agar aliran dana asing bisa digiring ke instrumen investasi jangka panjang, termasuk untuk penguatan sektor riil. Salah satu kebijakan yang bisa ditempuh adalah dengan memudahkan proses initial public offering (IPO).Direktur Riset dan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, aliran dana asing bisa membawa manfaat tak kecil bagi perekonomian domestik. Otoritas sejatinya memiliki kekuasaan untuk mengarahkan aliran dana asing tersebut agar mengalir ke sektor yang lebih produktif dan berimbas nyata untuk sektor riil. Perry bilang, sekarang ini saatnya untuk memanfaatkan capital inflow untuk jangka menengah dan panjang. "Bagaimana kita bisa mengalihkan atau setidaknya meningkatkan penanaman nodal asing (PMA)," cetus Perry. Besarnya minat investor asing ke saham, misalnya bisa diikuti dengan IPO perusahaan. Momentum ini juga yang menurut Perry bisa menjadi pesan untuk pemerintah, bagaimana memanfaatkan appetite investor asing untuk berinvestasi ke Indonesia. "Misalnya dengan perbaikan iklim investasi, memudahkan proses IPO, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur, dan seterusnya," papar Perry.