JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan akan menaikan suku bunga acuan atau BI rate apabila pemerintah jadi menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pertimbangan BI, kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa, sehingga tekanan inflasi semakin tinggi. BI harus mengerek bunga acuan agar nilai uang tidak melorot, dus inflasi terkendali. Kebijakan ini sekaligus untuk menjaga kepercayaan investor, khususnya asing.Gubernur BI Darmin Nasution bilang, pihaknya akan me-review kebijakan moneter, seperti menaikan BI rate atau bunga fasilitas simpanan BI dalam semalam alias over night (Fasbi rate) saat harga BBM naik. Namun, ia enggan menyebut berapa kenaikannya. "Tergantung kajiannya dan inflasinya bagaimana. Bisa salah satu saja, ataupun dua-duanya BI rate dan Fasbi rate," jelasnya, selepas acara peluncuran layanan E-money Interoperability, Rabu (15/5).
BI beri sinyal perbesar suku bunga acuan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan akan menaikan suku bunga acuan atau BI rate apabila pemerintah jadi menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pertimbangan BI, kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa, sehingga tekanan inflasi semakin tinggi. BI harus mengerek bunga acuan agar nilai uang tidak melorot, dus inflasi terkendali. Kebijakan ini sekaligus untuk menjaga kepercayaan investor, khususnya asing.Gubernur BI Darmin Nasution bilang, pihaknya akan me-review kebijakan moneter, seperti menaikan BI rate atau bunga fasilitas simpanan BI dalam semalam alias over night (Fasbi rate) saat harga BBM naik. Namun, ia enggan menyebut berapa kenaikannya. "Tergantung kajiannya dan inflasinya bagaimana. Bisa salah satu saja, ataupun dua-duanya BI rate dan Fasbi rate," jelasnya, selepas acara peluncuran layanan E-money Interoperability, Rabu (15/5).