JAKARTA. Gubernur Bank Indoneaia (BI) Agus Martowardojo ikut blusukan bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Kunjungan lapangan ini dilakukan dalam rangka menyerahkan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sekaligus untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Dalam acara ini BI menyerahkan bantuan berupa alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dari tiga bank yaitu ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA) dan Bank DKI Jakarta. Menurut Agus, penyerahan bantuan program sosial ini dilakukan demi mendukung kelancaran transaksi perdagangan di lokasi tersebut. Agus mengungkapkan keberadaan para pedagang di Tanah Abang sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian dari penggerak perekonomian di negeri ini. Setiap produk yang berada di Tanah Abang, di jual atau dibeli oleh pedagang lain di seluruh kota yang ada di berbagai penjuru Indonesia. Sehingga memiliki efek berantai.Selain itu, menurutnya UMKM terbukti kebal terhadap krisis dan kondisi global. "Kalau kondisi global turun, terbukti UMKM selalu bisa bertahan. Di Indonesia, 99% pengusaha adalah UMKM," katanya. Agar bisa menjadi mengembangkan usaha dan mampu menjadi usaha yang lebih baik BI mempunyai model bisnis dengan pengelolaan yang baik dan bisa direplikasikan kepada UMKM di Tanah Abang maupun UMKM di tempat lain. "Di DKI Jakarta ada banyak UMKM yang perlu dibina, kami punya model bisnis dengan pengelolaan penggunaan yang yang direplikasi kepada UMKM ini," ujar Agus, Jumat (13/9).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BI berikan APMK dan ATM ke pedagang Tanah Abang
JAKARTA. Gubernur Bank Indoneaia (BI) Agus Martowardojo ikut blusukan bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Kunjungan lapangan ini dilakukan dalam rangka menyerahkan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sekaligus untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Dalam acara ini BI menyerahkan bantuan berupa alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dari tiga bank yaitu ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA) dan Bank DKI Jakarta. Menurut Agus, penyerahan bantuan program sosial ini dilakukan demi mendukung kelancaran transaksi perdagangan di lokasi tersebut. Agus mengungkapkan keberadaan para pedagang di Tanah Abang sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian dari penggerak perekonomian di negeri ini. Setiap produk yang berada di Tanah Abang, di jual atau dibeli oleh pedagang lain di seluruh kota yang ada di berbagai penjuru Indonesia. Sehingga memiliki efek berantai.Selain itu, menurutnya UMKM terbukti kebal terhadap krisis dan kondisi global. "Kalau kondisi global turun, terbukti UMKM selalu bisa bertahan. Di Indonesia, 99% pengusaha adalah UMKM," katanya. Agar bisa menjadi mengembangkan usaha dan mampu menjadi usaha yang lebih baik BI mempunyai model bisnis dengan pengelolaan yang baik dan bisa direplikasikan kepada UMKM di Tanah Abang maupun UMKM di tempat lain. "Di DKI Jakarta ada banyak UMKM yang perlu dibina, kami punya model bisnis dengan pengelolaan penggunaan yang yang direplikasi kepada UMKM ini," ujar Agus, Jumat (13/9).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News