KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Pekan lalu, kurs rupiah mendekati angka 14.000 per dollar AS. Tekanan rupiah diperkirakan akan kembali menguat pada kuartal II-2018 seiring dengan adanya musim pembagian dividen. Selain dividen, salah satu sumber pelemahan rupiah disinyalir juga berasal dari kebutuhan dollar yang tinggi sejumlah perusahaan lokal untuk membayar utang. Berdasarkan data KONTAN, 100 perusahaan penggerak bursa menghabiskan US$ 1,25 miliar untuk membayar utang jatuh temponya. Namun Bank Indonesia (BI) optimistis posisi rupiah tetap aman. Sebab, BI selalu di pasar untuk mengintervensi pergerakan nilai tukar rupiah. Selain itu, Indonesia juga baru mendapatkan kenaikan rating utang dari Moody’s. "Kita sering mengalami ini, dan kami lewati dengan baik," kata Agusman Zainal, Kepala Departemen Kebijakan Komunikasi BI, Senin (23/4).
BI berjanji selalu menjaga rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Pekan lalu, kurs rupiah mendekati angka 14.000 per dollar AS. Tekanan rupiah diperkirakan akan kembali menguat pada kuartal II-2018 seiring dengan adanya musim pembagian dividen. Selain dividen, salah satu sumber pelemahan rupiah disinyalir juga berasal dari kebutuhan dollar yang tinggi sejumlah perusahaan lokal untuk membayar utang. Berdasarkan data KONTAN, 100 perusahaan penggerak bursa menghabiskan US$ 1,25 miliar untuk membayar utang jatuh temponya. Namun Bank Indonesia (BI) optimistis posisi rupiah tetap aman. Sebab, BI selalu di pasar untuk mengintervensi pergerakan nilai tukar rupiah. Selain itu, Indonesia juga baru mendapatkan kenaikan rating utang dari Moody’s. "Kita sering mengalami ini, dan kami lewati dengan baik," kata Agusman Zainal, Kepala Departemen Kebijakan Komunikasi BI, Senin (23/4).