JAKARTA. Nilai tukar rupiah terus melemah belakangan. Bank Indonesia memberi sinyal, pelemahan rupiah masih akan berlanjut. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, di pekan ini, dunia mengalami perkembangan di Yunani yang ditandai dengan kesepakatan perpanjangan bailout. Persetujuan bailout tersebut menjadi sebuah kondisi yang baik. Di sisi lain, ada Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang menyiratkan tanda bahwa Amerika masih akan cukup sabar untuk tidak melakukan penyesuaian tingkat bunga. Walaupun tidak buru-buru, sudah muncul kenaikan inflasi inti di AS.
Menurut Agus, gejala core inflation ini adalah gejala yang perlu diperhatikan, karena kalau terjadi pada batas tertentu, akan melengkapi kebijakan Amerika untuk menaikkan suku bunga. Secara umum, kondisi ekonomi dunia sedang menunjukkan penguatan dollar AS terhadap semua mata uang. "Kita harus siap dengan kondisi itu. Kalau di Indonesia mata uang sampai ke Rp 12.800-Rp 12.700, kita harus siap ke depan akan ada depresiasi karena dollar terjadi penguatan," ujar Agus di Jakarta, Jumat (27/2). Ia mengakui, ekonomi Amerika menjadi ekonomi yang sedang mengalami perbaikan dibanding negara lain.