JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, penerapan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia. Pasalnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, saat ini, rasio inklusi keuangan Indonesia baru di kisaran 36% atau lebih rendah dibanding beberapa negara lain di Asia Tenggara. Agus menyebut, dengan menggunaan kartu kombo atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang difasilitasi oleh empat bank Himbara antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN), penerima bantuan juga memperoleh fasilitas menabung selain menukarkan saldo di kartu tersebut untuk menerima bantuan. "Rakyat langsung mempunyai tabungan dan menjadi terarah untuk tidak menghabiskan uangnya dengan menggunakan kartu ini," ujar Agus dalam Peluncuran Bantuan Pangan Non-Tunai, Jakarta, (23/2).
BI bidik inklusi keuangan lewat bantuan non tunai
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, penerapan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia. Pasalnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, saat ini, rasio inklusi keuangan Indonesia baru di kisaran 36% atau lebih rendah dibanding beberapa negara lain di Asia Tenggara. Agus menyebut, dengan menggunaan kartu kombo atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang difasilitasi oleh empat bank Himbara antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN), penerima bantuan juga memperoleh fasilitas menabung selain menukarkan saldo di kartu tersebut untuk menerima bantuan. "Rakyat langsung mempunyai tabungan dan menjadi terarah untuk tidak menghabiskan uangnya dengan menggunakan kartu ini," ujar Agus dalam Peluncuran Bantuan Pangan Non-Tunai, Jakarta, (23/2).