KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menekan defisit neraca perdagangan. Salah satunya dengan mengurangi impor migas dengan pemanfaatan biofuel. "Biofuel ini penting sekali untuk dikembangkan, hal ini karena Indonesia perlu untuk menurunkan impor, serta kita perlu adanya diversifikasi pada energi," kata Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), Jum'at (16/11). Hal ini juga didorong dengan kebutuhan energi Indonesia yang semakin besar, sedangkan energi minyak bumi Indonesia sudah terbatas. Maka dari itu, Indonesia perlu meningkatkan energi lain yang memiliki potensi dalam mengurangi impor, salah satunya ialah energi yang terbuat dari kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
BI: Biofuel penting untuk menekan angka impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menekan defisit neraca perdagangan. Salah satunya dengan mengurangi impor migas dengan pemanfaatan biofuel. "Biofuel ini penting sekali untuk dikembangkan, hal ini karena Indonesia perlu untuk menurunkan impor, serta kita perlu adanya diversifikasi pada energi," kata Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), Jum'at (16/11). Hal ini juga didorong dengan kebutuhan energi Indonesia yang semakin besar, sedangkan energi minyak bumi Indonesia sudah terbatas. Maka dari itu, Indonesia perlu meningkatkan energi lain yang memiliki potensi dalam mengurangi impor, salah satunya ialah energi yang terbuat dari kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).