JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menekankan pentingnya Sistem Informasi Debitur (SID). Kali ini, BI berharap setengah dari 2.553 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bisa menjadi peserta SID. Maklum saja, fungsi SID sangat penting selain memitigasi meningkatnya rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL), bisnis BPR pun bisa terdongkrak. Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI) Joni Swastanto mengatakan, BPR juga bisa menghindari calon-calon debitur yang sebelumnya ditolak permohonan kreditnya oleh bank umum maupun BPR lainnya. "Kepersertaan SID ini terutama bagi BPR yang beraset di atas Rp 10 miliar. Yang asetnya di bawah Rp 10 miliar sifatnya sukarela," katanya.
BI : BPR Sebaiknya Mengikuti SID
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menekankan pentingnya Sistem Informasi Debitur (SID). Kali ini, BI berharap setengah dari 2.553 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bisa menjadi peserta SID. Maklum saja, fungsi SID sangat penting selain memitigasi meningkatnya rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL), bisnis BPR pun bisa terdongkrak. Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia (BI) Joni Swastanto mengatakan, BPR juga bisa menghindari calon-calon debitur yang sebelumnya ditolak permohonan kreditnya oleh bank umum maupun BPR lainnya. "Kepersertaan SID ini terutama bagi BPR yang beraset di atas Rp 10 miliar. Yang asetnya di bawah Rp 10 miliar sifatnya sukarela," katanya.