JAKARTA. Current account deficit atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama 2014 akan sedikit lebih tinggi dari triwulan terakhir 2013 kemarin. Bank Indonesia (BI) melihat defisit transaksi berjalan periode pertama sebesar 2,06% dari PDB. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, secara statistik ada kenaikan persentase PDB dari triwulan empat 2013 ke triwulan pertama 2014. Triwulan empat kemarin defisit transaksi berjalan sebesar 1,98% dari PDB. Namun, apabila dilihat secara nominal, defisit pada triwulan pertama 2014 dengan triwulan terakhir 2013 tidak jauh berbeda, yaitu sekitar US$ 4,1 miliar. "Namun, karena PDB triwulan I 2014 turun makanya persentasenya menjadi naik," ungkap Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (8/5). Ke depannya, hingga akhir tahun ini, BI akan menurunkan defisit pada level yang lebih sehat di bawah 3% dari PDB. Sebelumnya, pada tahun 2013 keseluruhan defisit transaksi berjalan mencapai 3,26% dari PDB atau sebesar US$ 28,45 miliar.
BI: CAD di triwulan I 2,06% dari PDB
JAKARTA. Current account deficit atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama 2014 akan sedikit lebih tinggi dari triwulan terakhir 2013 kemarin. Bank Indonesia (BI) melihat defisit transaksi berjalan periode pertama sebesar 2,06% dari PDB. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, secara statistik ada kenaikan persentase PDB dari triwulan empat 2013 ke triwulan pertama 2014. Triwulan empat kemarin defisit transaksi berjalan sebesar 1,98% dari PDB. Namun, apabila dilihat secara nominal, defisit pada triwulan pertama 2014 dengan triwulan terakhir 2013 tidak jauh berbeda, yaitu sekitar US$ 4,1 miliar. "Namun, karena PDB triwulan I 2014 turun makanya persentasenya menjadi naik," ungkap Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (8/5). Ke depannya, hingga akhir tahun ini, BI akan menurunkan defisit pada level yang lebih sehat di bawah 3% dari PDB. Sebelumnya, pada tahun 2013 keseluruhan defisit transaksi berjalan mencapai 3,26% dari PDB atau sebesar US$ 28,45 miliar.