BI: CAD di triwulan I di bawah 2% dari PDB



JAKARTA. Kondisi current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan di triwulan pertama 2014 diperkirakan tidak melebar. Bank Indonesia melihat CAD akan berada di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, secara musimnya triwulan I, kondisi defisit transaksi berjalan rendah. Mengacu pada periode yang sama di tahun lalu, defisitnya sebesar 2,66% dari PDB atau sebesar US$ 5,91 miliar. Sedangkan di tahun 2012, defisit triwulan I sebesar 1,46% dari PDB atau sebesar US$ 3,19 miliar. Catatan saja, sejak periode terakhir 2011, Indonesia terus mengalami defisit transaksi berjalan. Menurut Perry, yang menjadi pendorong neraca transaksi berjalan tidak melebar adalah surplus neraca perdagangan non migas yang masih akan naik. Ekspor manufaktur yang positif menjadi penyebabnya. Permintaan ekspor di Amerika yang lebih baik menyebabkan produk manufaktur Indonesia seperti tekstil, elektronik, dan mesin laris. "Karena pemulihan ekonomi terjadi di Amerika," ujar Perry.

Kabar baik dari manufaktur inilah yang kemudian bisa menutup penurunan ekspor mineral mentah atawa ore. Perry menjelaskan dampak pelaksanaan Undang Undang Minerba paling banyak berimbas pada ekspor biji besi. Sedangkan untuk ore lainnya tidak terlalu berdampak. Untuk neraca migasnya sendiri, dilihat BI masih mengalami defisit. Bahkan ada kecenderungan lebih tinggi. Sekedar mengingatkan, defisit minyak di keseluruhan tahun 2013 mencapai US$ 22,48 miliar atau naik 9,98% dibanding defisit tahun 2012. Karena itu, kondisi neraca dagang secara keseluruhan di Januari surplusnya tidak akan sebesar Desember 2013 yang mencapai US$ 1,54 miliar. Ini karena beban di migas yang masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan