KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai impor barang modal terkait dengan pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2018 sebesar US$ 6 miliar. Apabila nilai impor tersebut tidak masuk dalam komponen defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD), maka defisit bisa dikisaran 2,5% dari produk domestik bruto (PDB). "Jadi defisit di 2018 penyebabnya ada dua. Pertama harga komoditas turun dan ada pelemahan ekonomi, kedua karena infrastruktur," jelas Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara, Selasa (27/3). Seperti diketahui, CAD tahun lalu tercatat US$ 31,1 miliar atau setara 2,98% dari PDB. Kendati demikian, Mirza menjelaskan impor bahan baku ataupun barang modal terkait pembangunan infrastruktur memang dibutuhkan untuk pertumbuhan Indonesia, terutama dalam proses reformasi struktural.
Seperti diketahui, BI dan pemerintah menargetkan CAD tahun dikisaran 2,5% dari PDB. Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengurangi impor untuk proyek infrastruktur.