JAKARTA. Fundamental ekonomi Indonesia masih menarik investor portofolio yang tercermin dari arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar keuangan domestik. Meski mengalami tekanan, BI melihat kondisi tersebut masih wajar. Bahkan, kurs rupiah diperkirakan masih akan terapresiasi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, capital inflow sejak awal tahun hingga 21 April lalu sebesar Rp 96 triliun. Angka itu lebih tinggi Rp 20 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 76 triliun. Agus menilai, kondisi tersebut menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Hal tersebut juga sejalan dengan kurs rupiah yang stabil di tahun ini dan cenderung menguat.
BI: Capital inflow akhir April naik Rp 20 triliun
JAKARTA. Fundamental ekonomi Indonesia masih menarik investor portofolio yang tercermin dari arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke pasar keuangan domestik. Meski mengalami tekanan, BI melihat kondisi tersebut masih wajar. Bahkan, kurs rupiah diperkirakan masih akan terapresiasi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, capital inflow sejak awal tahun hingga 21 April lalu sebesar Rp 96 triliun. Angka itu lebih tinggi Rp 20 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 76 triliun. Agus menilai, kondisi tersebut menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Hal tersebut juga sejalan dengan kurs rupiah yang stabil di tahun ini dan cenderung menguat.