BI catat kebutuhan pembiayaan korporasi makin meningkat pada Oktober 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Permintaan kredit dari segmen korporasi semakin meningkat jelang akhir tahun berdasarkan survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan oleh Bank Indonesia (BI).

Survei itu mencatatkan kebutuhan pembiayaan korporasi menunjukkan peningkatan di Oktober 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. 

Kepala Departemen Komunikasi BI,  Erwin Haryono  menyatakan itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) segmen korporasi sebesar 16,7% pada Oktober 2021. Nilai itu lebih lebih tinggi dari SBT September 2021 sebesar 11,1%.


"Sejumlah sektor seperti sektor Konstruksi, Perdagangan, Reparasi Mobil dan Penyediaan Makanan dan Minuman terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo serta mendukung pemulihan domestik," ujar Erwin dalam keterangan tertulis pada Minggu (21/11). 

Baca Juga: OJK punya pekerjaan rumah di sektor IKNB agar bisa imbangi perbankan dan pasar modal

Responden menyatakan sebagian besar sumber pembiayaan masih didominasi dari dana sendiri dan pinjaman perbankan dalam negeri dengan pemanfaatan kelonggaran tarik yang meningkat.

"Sementara itu pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun. Permintaan pembiayaan baru oleh rumah tangga pada Oktober 2021 terpantau masih terbatas, sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya," paparnya. 

Ia melanjutkan, bank umum tetap menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 terindikasi tetap tumbuh positif.

"Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya," pungkasnya. 

Selanjutnya: Ekonom Bank Permata prediksi tingkat rasio utang terhadap PDB di kisaran 41%-42%,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli