KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja transaksi sistem pembayaran perbankan tetap tumbuh kuat pada triwulan I-2024. Pada tiga bulan pertama tahun ini, transaksi BI-RTGS meningkat 6,62% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 42.005,48 triliun. Transaksi BI-FAST tumbuh positif 55,40% (yoy) mencapai Rp1.760,59 triliun. Adapun nominal transaksi digital banking tercatat Rp15.881,53 triliun atau tumbuh 16,15% (yoy) dan nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 41,70% (yoy) sehingga mencapai Rp253,39 triliun.
Nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta. Baca Juga: Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Menaikkan BI Rate Jadi 6,25% Pada RDG April Sementara itu, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 3,80% (yoy) sehingga mencapai Rp1.831,77 triliun. Nominal kartu kredit masih meningkat 7,71% (yoy) mencapai Rp105,13 triliun. Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 13,15% (yoy) sehingga menjadi Rp 1.073,57 triliun. Sementara dari sisi perluasan akseptasi QRIS antarnegara akan terus diperkuat. "Stabilitas infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran tetap terjaga. Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) terjaga dengan baik, aman, dan andal yang didukung oleh kondisi likuiditas dan operasional yang memadai," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (24/4) . Adapun Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem EKD terus meningkat.