KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tambah tumbuh kencang di periode Maret 2024. Ini tercermin dari pertumbuhan yang mencapai 14,2% secara tahunan (YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan di bulan sebelumnya. Mengacu pada laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran KPR perbankan pada Maret 2024 senilai Rp 740,4 triliun. Pada bulan sebelumnya, penyaluran KPR hanya tumbuh 12,6% YoY atau senilai Rp 723,5 triliun. Adapun, penyaluran KPR menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit properti perbankan di periode ini. Di mana, kredit Real Estate hanya naik 8,6% YoY dan kredit konstruksi justru turun cukup dalam sekitar 3,2% YoY.
Dilhat dari jenis penggunaan kredit, KPR juga menjadi kredit yang tumbuh paling cepat untuk jenis kredit konsumsi. Kredit kendaraan bermotor (KKB) menempati posisi kedua dengan tumbuh 12,4% YoY, lebih lambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 12,7%.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan ke Segmen Perorangan Melambat Pada Kuartal I-2024 Sementara itu, ada kredit multiguna yang sejatinya juga tumbuh lebih cepat dari 7,1% YoY di Februari 2024 menjadi 7,3% YoY di Maret 2024. Di mana, nilainya justru yang paling mendominasi yaitu sebesar Rp 1.170 triliun. Kondisi serupa pun juga terjadi di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatat pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR. Penyaluran KPR BCA di kuartal I-2024 tercatat senilai Rp 121,7 triliun atau naik 11% YoY.
Sebagai informasi, Kredit konsumer yang dicatatkan BCA pada periode tersebut meningkat 14,9% YoY menjadi Rp 201,6 triliun. Artinya, 60% dari total kredit konsumer berasal dari penyaluran KPR. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja melihat ada optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini. Terlebih, minat kredit konsumer tersebut terlihat dari antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari–3 Maret 2024 dan online yang berakhir pada April 2024. “Hingga akhir Maret, total aplikasi KPR dan KKB pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp30 triliun, dan diharapkan terus bertambah hingga penutupan nanti,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari