BI cermati suku bunga pinjaman dan simpanan kompak turun pada Oktober



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencermati, suku bunga simpanan dan pinjaman pada Oktober 2021 turun dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Oktober 2021, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,3% atau turun 4 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya.

"Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan pada seluruh jenis tenor. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan menurun, dari masing-masing 3,27%, 3,41%, 3,75%, 4,28%, dan 5,1% pada September 2021 menjadi 3,16%, 3,36%, 3,70% 4,07%, dan 4,82% pada Oktober 2021," mengutip analisis uang beredar BI pada Kamis (25/11).

Bank sentral Indonesia ini melihat ruang penurunan suku bunga kredit masih terbuka. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan terdapat beberapa faktor yang akan memengaruhi kondisi bunga kredit perbankan.


Pertama, likuiditas sangat longgar. Kedua, BI masih menempuh kebijakan suku bunga rendah.

"Ketiga dan utama adalah perbedaan suku bunga kredit dan dana yang masih tinggi. Keempat, persepsi risiko kredit yang menurun," ujar Perry dalam paparan virtual.

Melihat empat faktor itu, Bank sentral masih optimis masih ada ruang penurunan suku bunga kredit.

Baca Juga: Ditopang dana murah, himpunan DPK perbankan di bulan Oktober tumbuh 9,6%

Baca Juga: Bankir dan regulator kompak meyakini penyaluran kredit tahun depan bakal lebih deras

Perry menyatakan, suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar mendorong suku bunga kredit perbankan terus dalam tren menurun.

Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito 1 bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 52 bps dan 151 bps sejak Oktober 2020 menjadi 2,80% dan 3,17% pada Oktober 2021.

"Di pasar kredit, penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, diikuti penurunan suku bunga kredit baru. Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru," tuturnya.

Ia menyatakan Bank Indonesia terus mendorong perbankan untuk melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha.

Asal tahu saja, BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan alias BI 7 Day Reverse Repo Rate di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur BI November 2021.

Selain menahan suku bunga acuan, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility sebesar di level 2,75% dan suku bunga lending facility di level 4,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari