BI: Dampak inflasi pembatasan BBM 0,72%-0,94%



JAKARTA. Pembatasan BBM bersubsidi yang akan berlaku 1 April nanti tentu saja akan berimbas pada kenaikan inflasi pada tahun 2012 ini. Bank Indonesia memperkirakan pembatasan BBM bersubsidi akan berdampak pada kenaikan inflasi. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan jika pembatasan BBM bersubsidi, hanya angkutan umum dan sepeda motor yang boleh menggunakan premium, maka akan bisa dihitung berapa jumlah kendaraan yang akan pindah ke pertamax. Pengeluaran rumah tangga yang beralih dari premium ke pertamax akan meningkat sehingga menyebabkan inflasi. "Kita perhitungkan inflasi kita paling rendahnya naik 0,72% sampai paling tingginya 0,94%," jelasnya dalam konferensi pers Kamis (12/1). Darmin menjelaskan, jika tidak ada pembatasan BBM bersubsidi maka proyeksi inflasi tahun ini sebesar 4,5%. Karena ada kenaikan inflasi karena pembatasan, maka inflasi diperkirakan akan naik di kisaran 5,22% - 5,44%. "Itu sebabnya, kita cenderung mengatakan (inflasi) masih bisa dikendalikan dalam range 4,5%. Kalau ditambah (inflasi karena pembatasan), masih ada pada angka 5,22% - 5,44%. Itu sebabnya kita cenderung mengatakan masih bisa dikendalikan dalam range 4,5% plus minus 1%," katanya. Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengakui, kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan BBM bersubsidi akan memicu kenaikan inflasi. Tapi, pemerintah masih yakin inflasi tahun ini masih bisa terjaga pada kisaran 5,3% seperti yang dipatok dalam APBN 2012. "Dampak pembatasan BBM terhadap inflasi 0,8%. Kalau angka di sekitar itu, (0.8%) kami harap target (inflasi) 5,3% masih bisa kita jaga," katanya. Catatan, dalam APBN 2012 pemerintah menetapkan asumsi inflasi tahun ini sebesar 5,3%. Asumsi inflasi ini lebih rendah ketimbang yang dipatok dalam APBNP 2011 yang sebesar 5,65%. Tapi, realisasi inflasi hingga akhir tahun lalu rupanya hanya 3,79%. Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pembatasan BBM bersubsidi per April nanti diperkirakan akan menyumbang inflasi sekitar 0,8%. Di luar itu, pemerintah juga berencana menaikkan tarif dasar listrik sebesar 10%. Nah, jika jadi dilakukan, maka kebijakan ini akan mengakibatkan kenaikan inflasi sebesar 0,5%. Makanya, “Ada potensi inflasi tinggi pada tahun ini, mencapai 5,9%, sehingga ruang bagi BI makin sempit. Tidak mungkin BI menurunkan bunga sampai akhir tahun,” jelas Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: