KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) telah menaikan bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan reguler beberapa waktu lalu, diyakini tak langsung berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, BI memberi sinyal untuk kembali menaikan bunga acuan dalam RDG tambahan rabu (30/5) nanti. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI (BI 7-day Reverse Repo Rate) tak serta merta menghambat pertumbuhan ekonomi di kuartal yang sama saat kenaikan bunga acuan. Menurut Perry, kenaikan bunga acuan baru terasa beberapa kuartal berikutnya. "Dampak kenaikan bunga kebijakan BI baru berdampak ke growth 1,5 tahun yang akan datang, empat sampai delapan kuartal, rata-rata enam kuartal," kata Perry saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Rabu (28/5).
BI: Dampak kenaikan bunga acuan ke pertumbuhan rata-rata butuh enam kuartal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) telah menaikan bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan reguler beberapa waktu lalu, diyakini tak langsung berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, BI memberi sinyal untuk kembali menaikan bunga acuan dalam RDG tambahan rabu (30/5) nanti. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI (BI 7-day Reverse Repo Rate) tak serta merta menghambat pertumbuhan ekonomi di kuartal yang sama saat kenaikan bunga acuan. Menurut Perry, kenaikan bunga acuan baru terasa beberapa kuartal berikutnya. "Dampak kenaikan bunga kebijakan BI baru berdampak ke growth 1,5 tahun yang akan datang, empat sampai delapan kuartal, rata-rata enam kuartal," kata Perry saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Rabu (28/5).