JAKARTA. Perhatian masyarakat dunia tertuju pada negeri para dewa, Yunani. Dalam referendum yang digelar Minggu kemarin (5/6), Yunani menolak persyaratan penghematan anggaran dari Uni Eropa, International Monetary Fund (IMF), dan Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini berpotensi mendepak Yunani dari Uni Eropa. Penolakan Yunani telah mengguncang pasar dunia. Hari ini, bursa saham di Asia anjlok, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ini menjadi perhatian para pemangku kebijakan di Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, krisis Yunani sebetulnya tidak terlalu berpengaruh terhadap perdagangan ataupun investasi. Namun, krisis Yunani ini berpengaruh terhadap persepsi tentang stabilitas ekonomi makro. Ketika ada keputusan atau kondisi risiko yang meningkat, maka akan langsung terjadi flight to quality atau perpindahan arus modal ke negara yang ekonominya dianggap aman, yaitu Amerika Serikat dan Jepang.
BI: Dampak Yunani, Indonesia juga perlu waspada
JAKARTA. Perhatian masyarakat dunia tertuju pada negeri para dewa, Yunani. Dalam referendum yang digelar Minggu kemarin (5/6), Yunani menolak persyaratan penghematan anggaran dari Uni Eropa, International Monetary Fund (IMF), dan Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini berpotensi mendepak Yunani dari Uni Eropa. Penolakan Yunani telah mengguncang pasar dunia. Hari ini, bursa saham di Asia anjlok, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ini menjadi perhatian para pemangku kebijakan di Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, krisis Yunani sebetulnya tidak terlalu berpengaruh terhadap perdagangan ataupun investasi. Namun, krisis Yunani ini berpengaruh terhadap persepsi tentang stabilitas ekonomi makro. Ketika ada keputusan atau kondisi risiko yang meningkat, maka akan langsung terjadi flight to quality atau perpindahan arus modal ke negara yang ekonominya dianggap aman, yaitu Amerika Serikat dan Jepang.