KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengantisipasi anjloknya indeks saham dan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (20/6), Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah perlu berkoordinasi secara tepat. Ini mengacu pada banyaknya sentimen negatif dari eksternal selama libur lebaran. Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), kembali memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencabut stimulus (quantitative easing), serta menanti hasil keputusan rapat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 22-23 Juni di Wina yang cenderung bakal memangkas produksi minyak. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengungkapkan, gangguan pasar keuangan di eksternal cukup kuat. Bahkan di pasar spot global rupiah sudah tembus ke level Rp 14.100 per dolar AS, menurut data Reuters.
BI dan BUMN perlu siap intervensi dan buyback di pasar besok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengantisipasi anjloknya indeks saham dan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (20/6), Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah perlu berkoordinasi secara tepat. Ini mengacu pada banyaknya sentimen negatif dari eksternal selama libur lebaran. Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), kembali memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencabut stimulus (quantitative easing), serta menanti hasil keputusan rapat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 22-23 Juni di Wina yang cenderung bakal memangkas produksi minyak. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengungkapkan, gangguan pasar keuangan di eksternal cukup kuat. Bahkan di pasar spot global rupiah sudah tembus ke level Rp 14.100 per dolar AS, menurut data Reuters.