JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada keseluruhan tahun 2014 sebesar 3,02% dari PDB atau US$ 25 miliar. Neraca migas masih menjadi momok sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, komponen transaksi berjalan yang mengalami perbaikan signifikan adalah neraca non migas. BI menghitung, neraca non migas membaik dari defisit US$ 10,6 miliar pada tahun 2013 menjadi defisit US$ 6,1 miliar pada tahun 2014. "Ini karena ekspor manufaktur meningkat dengan nilai tukar yang lebih kompetitif," ujar Juda, Kamis (15/1). Sementara itu untuk neraca migas defisitnya mengalami kenaikan dari tahun 2013 defisit sebesar US$ 18,5 miliar naik menjadi US$ 19,7 miliar pada tahun 2014. Untuk tahun ini BI memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB.
BI: Defisit transaksi berjalan 2014 capai US$ 25 M
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada keseluruhan tahun 2014 sebesar 3,02% dari PDB atau US$ 25 miliar. Neraca migas masih menjadi momok sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, komponen transaksi berjalan yang mengalami perbaikan signifikan adalah neraca non migas. BI menghitung, neraca non migas membaik dari defisit US$ 10,6 miliar pada tahun 2013 menjadi defisit US$ 6,1 miliar pada tahun 2014. "Ini karena ekspor manufaktur meningkat dengan nilai tukar yang lebih kompetitif," ujar Juda, Kamis (15/1). Sementara itu untuk neraca migas defisitnya mengalami kenaikan dari tahun 2013 defisit sebesar US$ 18,5 miliar naik menjadi US$ 19,7 miliar pada tahun 2014. Untuk tahun ini BI memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB.