JAKARTA. Bank Indonesia menilai defisit transaksi berjalan pada triwulan mendatang berpotensi terus membaik seiring dengan menurunnya volume impor bahan bakar minyak (BBM) dan juga menurunnya konsumsi BBM. Kepala Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik BI Endi Dwi Tjahyono menyatakan reformasi subsidi BBM memang memberikan dampak positif terhadap perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. "Impor minyak turun lebih besar, tidak semata-mata oleh karena harga tapi volumenya juga sudah turun. Kalau ini secara konsisten dilakukan, kita punya harapan penurunan impor minyak ini akan berlanjut di triwulan berikutnya," ujar Endi di Jakarta, Jumat (15/5).
BI: Defisit transaksi berjalan berpotensi membaik
JAKARTA. Bank Indonesia menilai defisit transaksi berjalan pada triwulan mendatang berpotensi terus membaik seiring dengan menurunnya volume impor bahan bakar minyak (BBM) dan juga menurunnya konsumsi BBM. Kepala Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik BI Endi Dwi Tjahyono menyatakan reformasi subsidi BBM memang memberikan dampak positif terhadap perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. "Impor minyak turun lebih besar, tidak semata-mata oleh karena harga tapi volumenya juga sudah turun. Kalau ini secara konsisten dilakukan, kita punya harapan penurunan impor minyak ini akan berlanjut di triwulan berikutnya," ujar Endi di Jakarta, Jumat (15/5).