JAKARTA. Triwulan II memang menjadi momok bagi kondisi fundamental perekonomian, terutama bagi neraca transaksi berjalan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada periode kedua tahun ini bisa menembus US$ 8 miliar. "Seperti biasa triwulan II akan ada pembesaran dan itu bisa terjadi dua kali lipat," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo usai rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (5/6). Pada triwulan I 2014 defisit transaksi berjalan sebesar US$ 4,19 miliar atau sebesar 2,06% dari PDB. Agus berharap defisit transaksi berjalan pada triwulan II tahun ini tidak akan setinggi tahun lalu yang mencapai US$ 10,13 miliar atau 4,47% dari PDB.
BI: Defisit transaksi berjalan bisa tembus US$ 8 M
JAKARTA. Triwulan II memang menjadi momok bagi kondisi fundamental perekonomian, terutama bagi neraca transaksi berjalan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada periode kedua tahun ini bisa menembus US$ 8 miliar. "Seperti biasa triwulan II akan ada pembesaran dan itu bisa terjadi dua kali lipat," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo usai rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Kamis (5/6). Pada triwulan I 2014 defisit transaksi berjalan sebesar US$ 4,19 miliar atau sebesar 2,06% dari PDB. Agus berharap defisit transaksi berjalan pada triwulan II tahun ini tidak akan setinggi tahun lalu yang mencapai US$ 10,13 miliar atau 4,47% dari PDB.