KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah merosot akibat tekanan di pasar global maupun tekanan domestik. Mengutip Reuters hingga pukul 10.00, Jumat (31/8), nilai tukar rupiah sempat mencapai Rp 14.710 per dollar AS. Dari sentimen global, salah satunya efek krisis di Argentina dan Turki, meningkatkan pengawasan investor ke pasar negara berkembang yang mengalami defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Meski begitu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia berbeda dengan Argentina dan Turki. Ekonomi Indonesia kuat secara fundamental meskipun mengalami defisit transaksi berjalan.
BI: Dibandingkan Turki dan Argentina, kebijakan Indonesia lebih prudent
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah merosot akibat tekanan di pasar global maupun tekanan domestik. Mengutip Reuters hingga pukul 10.00, Jumat (31/8), nilai tukar rupiah sempat mencapai Rp 14.710 per dollar AS. Dari sentimen global, salah satunya efek krisis di Argentina dan Turki, meningkatkan pengawasan investor ke pasar negara berkembang yang mengalami defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Meski begitu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia berbeda dengan Argentina dan Turki. Ekonomi Indonesia kuat secara fundamental meskipun mengalami defisit transaksi berjalan.