KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25%. Kenaikan suku bunga ini juga sempat diprediksi oleh pelaku pasar. Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal, Bank Indonesia (BI) harus over reactive terkait dengan kenaikan ini. Faisal mengimbau agar BI turut menaikkan suku bunga acuannya guna menstabilkan rupiah. "Perkiraan saya mungkin BI juga akan menaikkan lagi tingkat suku bunganya kalau melihat dari bagaimana perjuangan untuk stabilisasi rupiah karena tekanan rupiah masih akan ada. Itu yang di khawatirkan. Kenaikannya 25 bps tidak sampai 50 bps," kata Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/9).
BI diprediksi mengerek suku bunga acuan ikuti The Fed
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25%. Kenaikan suku bunga ini juga sempat diprediksi oleh pelaku pasar. Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal, Bank Indonesia (BI) harus over reactive terkait dengan kenaikan ini. Faisal mengimbau agar BI turut menaikkan suku bunga acuannya guna menstabilkan rupiah. "Perkiraan saya mungkin BI juga akan menaikkan lagi tingkat suku bunganya kalau melihat dari bagaimana perjuangan untuk stabilisasi rupiah karena tekanan rupiah masih akan ada. Itu yang di khawatirkan. Kenaikannya 25 bps tidak sampai 50 bps," kata Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/9).