BI Diproyeksi Pangkas Suku Bunga di Akhir Tahun 2024, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan atawa BI Rate pada akhir tahun 2024. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan, ruang penurunan suku bunga tersebut sejalan dengan kondisi inflasi yang masih rendah, nilai tukar rupiah yang stabil, dan pertumbuhan ekonomi yang perlu terus didorong.

Untuk diketahui, secara tahunan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi sebesar 1,84% year on year (YoY), lebih rendah dari inflasi di bulan sebelumnya yang sebesar 2,12% yoy. Inflasi ini masih dalam target sasaran BI yakni 2,5% plus minus 1% pada 2024.


“Inflasi di domestik yang tentu saja kami terus mencermati apakah ada ruang penurunan suku bunga lebih lanjut,” tutur Juda dalam agenda Peluncuran Kajian Stabilitas Keuangan (KSK), Selasa (2/10).

Untuk diketahui, BI sudah menurunkan BI-rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18 September 2024 lalu. BI-rate turun sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 6,00%.

Baca Juga: BI Ungkap Risiko Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia

Disamping itu, Juda menyampaikan, dalam menentukan kebijakan BI, pihaknya akan terus mencermati perkembangan yang ada di global seperti kebijakan suku bunga Amerika Serikat, dan Eropa, dan perkembangan ekonomi China.

Sebelumnya, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro meramal, BI akan memangkas suku bunga acuannya lagi sebesar 25 basis poin (bps) pada Oktober 2024 mendatang.

“Kami melihat bahwa ada opportunity, BI itu memangkas lagi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Paling tidak kalau untuk ahead the curve di Oktober itu ada ruang kemudian memangkas suku bunga acuannya lagi sebesar 25 bps,” tutur Asmo sapaan akrabnya, dalam Media Gathering Kemenkeu, Rabu (25/9).

Asmo menyampaikan, pemangkasan Bi-rate ini akan sejalan dengan arah penurunan suku bunga The Fed, yang juga diperkirakan kembali turun. Ia melihat dalam konsensus market, tampaknya The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps masing-masing pada November dan  Desember.

“Ini kalau berdasarkan konsensus. Artinya akan ada paling tidak total 100 basis pemangkasan dari Fed Fund Rate di tahun ini,” ungkapnya.

Baca Juga: BI Luncurkan Aplikasi Kalkulator Hijau, Bantu Perbankan Hingga Industri Hitung Emisi

Di samping itu, Asmo juga melihat, ruang penurunan kembali BI-rate dengan mempertimbangkan kondisi inflasi domestik yang relatif terkendali dan bergerak rendah. Ia memperkirakan inflasi akan di bawah 2,5% pada akhir tahun.

Ia memperkirakan BI akan memangkas suku bunganya setidaknya minimal 50 bps atau 75 bps pada tahun depan. Hal ini dengan mempertimbangkan The Fed yang juga diramal akan menurunkan suku bunga 100 bps tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari