BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75% pada Juli 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Para ekonom meyakini Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 5,75% dalam pertemuan bulan Juli 2023. 

Ekonom Senior Bank Standard Chartered Aldian Taloputra mengungkapkan, langkah BI ini untuk menjaga pergerakan rupiah. 

Terlebih, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, nilai tukar rupiah sedikit melemah selama beberapa hari terakhir. 


Ini karena ada sentimen yang datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: BI Diperkirakan akan Menahan Suku Bunga Acuan Pada Pertemuan Juli 2023

"Ada kemungkinan suku bunga acuan The Fed naik, akibatnya, rupiah agak melemah beberapa waktu terakhir ini," tutur David kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7). 

Rupiah pada bulan Juli 2023 memang sering bergerak di atas Rp 15.000 per dolar AS. 

Sedangkan untuk arah kebijakan The Fed, mantan pejabat The Fed menyampaikan perkiraan ada kenaikan suku bunga lagi sekitar 25 bps pada bulan ini. 

Meski, ia meyakini kenaikan suku bunga Paman Sam akan menjadi yang terakhir dalam rangkaian pengetatan kebijakan moneter selama ini. 

Meski demikian, Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo menegaskan, pasar keuangan Indonesia tetap stabil di tengah kondisi tersebut. 

"Pasar keuangan Indonesia merasakan derasnya aliran modal asing, terutama setelah rilis data surplus neraca perdagangan," tutur Banjaran. 

Baca Juga: Bursa Asia Ditutup Mixed pada Kamis (20/7) di Tengah Rilis Data Ekonomi Global

Pun bila menilik data yang dihimpun BI periode 17 Juli 2023 hingga 20 Juli 2023, tercatat aliran modal asing masuk Rp 4,67 triliun ke pasar keuangan dalam negeri. 

Lebih lanjut, selain terkait perkembangan rupiah, para ekonom juga kompak melihat keputusan BI dalam menahan suku bunga acuan juga seiring dengan inflasi yang terkendali dan dalam tren menurun. 

Adapun inflasi pada bulan Juni 2023 tercatat sebesar 3,5% yoy, atau lebih rendah dari inflasi 4,0% yoy pada bulan sebelumnya. 

Ini berarti, inflasi telah bergerak dalam kisaran sasaran BI yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli