KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia (BI) diyakini masih akan menahan suku bunga acuannya di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur BI di bulan Agustus 2022. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, langkah BI ini akan dipengaruhi oleh kondisi inflasi yang melandai, serta kondisi neraca eksternal yang lebih terjaga. "Inflasi sampai dengan minggu ketiga Agustus 2022 diperkirakan terjadi deflasi, inflasi inti juga terjaga. Nilai tukar rupiah juga masih membaik bila dibandingkan dengan posisi bulan lalu," jelas Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (21/8). Faisal menambahkan, kondisi eksternal yang terjaga juga terlihat dari neraca perdagangan yang masih surplus hingga Juli 2022, serta neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2022 yang mencatat surplus US$ 2,4 miliar serta peningkatan surplus neraca transaksi berjalan menjadi US$ 3,9 miliar atau 1,1% produk domestik bruto (PDB).
BI Diyakini Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Agustus, Ini Alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia (BI) diyakini masih akan menahan suku bunga acuannya di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur BI di bulan Agustus 2022. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, langkah BI ini akan dipengaruhi oleh kondisi inflasi yang melandai, serta kondisi neraca eksternal yang lebih terjaga. "Inflasi sampai dengan minggu ketiga Agustus 2022 diperkirakan terjadi deflasi, inflasi inti juga terjaga. Nilai tukar rupiah juga masih membaik bila dibandingkan dengan posisi bulan lalu," jelas Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (21/8). Faisal menambahkan, kondisi eksternal yang terjaga juga terlihat dari neraca perdagangan yang masih surplus hingga Juli 2022, serta neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2022 yang mencatat surplus US$ 2,4 miliar serta peningkatan surplus neraca transaksi berjalan menjadi US$ 3,9 miliar atau 1,1% produk domestik bruto (PDB).