JAKARTA. Bank Indonesia melihat ada potensi yang cukup besar dari dana zakat dan wakaf yang dibayarkan masyarakat. Namun, dana-dana itu saat ini belum memberikan dampak yang cukup signifikan dalam memperbaiki kondisi sosial. Dadang Mujawan, Deputi Direktur Departemen Makroprudensial BI mengatakan, untuk bisa menggerakan dana zakat maka harus membuat sistem tata kelolanya. Salah satunya mengintegrasikan lembaga-lembaga yang selama ini mengumpulkan dana zakat seperti Badan Amil Zakat NAsional (BAZNAS). Dadang mengaku jumlah dana zakat secara nasional dalam setahun bisa mencapai jutaan Dollar Amerika Serikat (AS). Dana-dana itu bisa berdampak terhadap pertumbuhan, jika disalurkan kepada program sosial.
BI ingin badan zakat dan wakaf dorong ekonomi
JAKARTA. Bank Indonesia melihat ada potensi yang cukup besar dari dana zakat dan wakaf yang dibayarkan masyarakat. Namun, dana-dana itu saat ini belum memberikan dampak yang cukup signifikan dalam memperbaiki kondisi sosial. Dadang Mujawan, Deputi Direktur Departemen Makroprudensial BI mengatakan, untuk bisa menggerakan dana zakat maka harus membuat sistem tata kelolanya. Salah satunya mengintegrasikan lembaga-lembaga yang selama ini mengumpulkan dana zakat seperti Badan Amil Zakat NAsional (BAZNAS). Dadang mengaku jumlah dana zakat secara nasional dalam setahun bisa mencapai jutaan Dollar Amerika Serikat (AS). Dana-dana itu bisa berdampak terhadap pertumbuhan, jika disalurkan kepada program sosial.