JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memang masih menggodok model bisnis yang sesuai dalam penerapan branchless banking (kantor virtual) untuk menjalankan finansial inklusif. Tetapi, otoritas moneter dan perbankan ini lebih berharap model yang digunakan adalah bank led telco model atau bank yang menjadi penggerak utama. Deputi Gubernur BI, Ronald Waas mengungkapkan hal ini dalam seminar sistem pembayaran, Selasa (6/8). Menurut Ronald hal-hal yang berhubungan dengan uang harusnya lebih dekat dengan bank, kendati dalam branchless banking transaksi yang ditangani dalam jumlah kecil. "Transaksi dengan nominal kecil jika dilakukan oleh banyak orang pasti nominalnya menjadi besar. Selain itu, di belakang transaksi ini ada sistem kliring yang harus menerapkan kehati-hatian dan manajemen resiko yang ketat," jelas Ronald. Saat ini ada dua model branchless banking yang berkembang di dunia. Keduanya sukses meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap layanan perbankan.
BI dorong bank jadi penggerak utama
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memang masih menggodok model bisnis yang sesuai dalam penerapan branchless banking (kantor virtual) untuk menjalankan finansial inklusif. Tetapi, otoritas moneter dan perbankan ini lebih berharap model yang digunakan adalah bank led telco model atau bank yang menjadi penggerak utama. Deputi Gubernur BI, Ronald Waas mengungkapkan hal ini dalam seminar sistem pembayaran, Selasa (6/8). Menurut Ronald hal-hal yang berhubungan dengan uang harusnya lebih dekat dengan bank, kendati dalam branchless banking transaksi yang ditangani dalam jumlah kecil. "Transaksi dengan nominal kecil jika dilakukan oleh banyak orang pasti nominalnya menjadi besar. Selain itu, di belakang transaksi ini ada sistem kliring yang harus menerapkan kehati-hatian dan manajemen resiko yang ketat," jelas Ronald. Saat ini ada dua model branchless banking yang berkembang di dunia. Keduanya sukses meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap layanan perbankan.